Motivasi: Kisah Si Bundul dan Si Dobel

04 September 2011


Kisah Si Bundul dan Si Dobel - Alkisah di planet Cengceremen terdapat suatu negeri yang bernama Tekotek. Di negeri Tekotek, sangatlah sedikit orang-orang pintar atau cerdas, negeri tersebut sangatlah miskin dan sangat terasing. Di negeri Tekotek terdapat dua pemuda yaitu si Bundul dan si Dobel. Si Bundul memiliki otak yang encer, tetapi sangat gengsian dan selalu menjunjung harga diri. Sedangkan si Dobel kebalikannya, berotak pas-pasan, cerewet dan malah muka tembok. Tetapi mereka berdua memiliki dua kesamaan yaitu sama-sama bermimpi memajukan negeri Tekotek.

Suatu ketika negeri Tekotek mendapatkan masalah yang sangat pelik dan sukar diselesaikan tanpa ilmu pengetahuan. Mendengar persoalan itu dua pemuda tersebut tergerak hatinya untuk memecahkan masalah tersebut. Mereka pun berencana belajar di negeri utara, negeri Pepetoet namanya. Negeri Pepetoet adalah  pusat ilmu pengetahuan di planet Cengceremen. Bundul dan Dobel berharap setelah pulang dari negeri Pepetoet, mereka dapat menyelamatkan negeri Tekotek

Uniknya, walaupun mejadi pusat ilmu pengetahuan, tidak terlalu banyak orang-orang yang ingin belajar disana. Karena Negeri Pepetoet, memiliki metode pelajaran yang sangat menyeramkan. Orang yang ingin belajar harus menjawab pertanyaan-pertanyaan super sulit dan apabila jawaban sang murid salah, mereka haruslah rela dihina dan dicaci maki terlebih dahulu sebelum mendapat jawaban dan penjelasan yang tepat.

Yap, sepintar-pintarnya Bundul, tetap saja dia merasa kagok dan gugup. Dan pertanyaan demi pertanyaan digulirkan oleh Mahaguru Pepetoet kepada Bundul dan Dobel. Awalnya pertanyaannya mudah-mudah dan lama-kelamaan bertambah sulit. Mahaguru Pepetoet pun bertanya ke pada Dobel, "Apa rumus dari Tekompretet dibagi silang pangkat 9 kilo?", Dobel gelagapan dan tidak tahu apa jawabanya, karena dia memang tidak tahu. Sontak saja sang Mahaguru Pepetoet mencaci maki si Dobel dengan makian yang sangat menjatuhkan mental dan psikis, baru kemudian Sang Mahaguru Pepetoet memberitahu jawaban yang benar. Melihat hal tersebut Bundul jadi jiper, keringat dingin pun mengucur dari tubuhnya karena takut menjawab salah. Dan saatnya pun tiba, Mahaguru Pepetoet memberikan pertanyaan yang sama sekali Bendul tidak tahu, "Bila Teori Aristompel disandingkan dengan Hukum Notwen, reaksi apa yang terjadi?", sama halnya yang terjadi dengan Dobel, Bundul tidak tahu jawabannya apa. Langsung saja Mahaguru Pepetoet menyemprotnya dengan makian yang tidak kalah sadisnya dengan makian yang diberikan ke Dobel. Bundul sama sekali tidak tahan dan tidak terima, dia pun langsung pergi meninggalkan Dobel dan Mahaguru Pepetoet. Dia pun pergi meninggalkan negeri Pepetoet dengan perasaan gusar dan gundah. Sedangkan Dobel tetap belajar dengan Mahaguru Pepetoet.

Dobel terus berjuang dan bertahan dengan cacian plus makian dari Mahaguru Pepetoet. Tentu saja dengan otaknya yang pas-pasan, dobel terus saja disemprot oleh Mahaguru Pepetoet, tetapi dibalik segala penderitaan yang diterima Dobel, Dobel mendapat makna baru, bahwa dengan semakin seringnya ia menjawab, entah itu benar atau salah jawabannya, dia semakin tahu titik-titik letak kesalahan yang perlu dia perbaiki. Dan sudah tentu Dobel bertambah pintar dan akhirnya pergi dari negeri Pepetoet dengan predikat Profesor!!. Permasalahan negeri Tekotek pun akhirnya berhasil Dobel atasi dan dibawah pengawasan Profesor Dobel, negeri Tekotek menjadi negeri termaju di planet Cengceremen bahkan menjadi pusat ilmu pengetahuan mengalahkan negeri Pepetoet.

Eiits.. lantas kemana perginya si Bundul?. Bendul yah begitu-begitu saja, baik ilmu dan kepribadiannya, mentok!. Tetapi mau apalagi, dia terlalu gengsi untuk berguru kembali dengan Mahaguru Pepetoet, apalagi dengan profesor Dobel.

Kesimpulan yang bisa kita petik dari Kisah Si Bundul dan Si Dobel:
  • Pintar saja tidak cukup untuk meraih cita-cita, tetapi dengan tekad + kepintaran akan menjadi perpaduan yang sempurna.
  • Ingat selalu peribahasa "Berakit-rakit ke hulu, Berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, Bersenang-senang kemudian". Tuhan selalu menyukai hambaNya yang berani SURVIVE!.
  • Jangan pernah takut merasa salah atau gagal. Karena itu semua hanya metode dari Tuhan, untuk mengetes seberapa pantas kita dalam meraih cita-cita.
  • Buang semua ego dan gengsi!, ganti itu semua dengan seberapa besar keinginan kita dalam meraih mimpi.

So, bagaimana sobat?, pilih menjadi Si Bundul atau Si Dobel?. Semoga saja Kisah Si Bundul dan Si Dobel dapat memberikan motivasi bagi kita dalam meraih cita-cita dan mimpi.


Belum Ada Komentar Untuk "Motivasi: Kisah Si Bundul dan Si Dobel"

Posting Komentar